Ziarah Menjelang Ramadan
H-4 menjelang ramadan,
suasana TPU sudah ramai pengungjung. Mereka mengunjungi keluarga yang telah
lebih dulu dipanggil oleh empunya raga, Yang Maha Kuasa, Allah Swt. Ziarah kubur
dilakukan untuk mendoakan orangtua, leluhur,
dan kerabat yang telah meninggal dunia.
Saya mengutip sebuah hadis. Ibn Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berziarah ke makam bapak atau
ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya,
maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya
maka para malaikat akan selalu menzirahi kuburnya.”
Berdasarkan hadis
tersebut, ziarah kubur dianjurkan karena pahalanya begitu besar. Selain itu,
ziarah kubur juga dapat mengingatkan kita kepada kematian. Dengan demikian,
iman kita akan semakin teguh.
Saya mencoba menulis
sebuah kisah dalam bentuk petigraf, tentang
ziarah kubur yang telah saya lakukan.
Mentari perlahan merangkak
menapaki titian mega, angin berhembus menyelisik raga. Bunga-bunga bermekaran.
Aku sapa, sebelum berujar mereka mengangguk, seolah tahu apa yang akan kupinta.
Mereka pasrah namun tampak bahagia. Nampaknya
mereka paham, jika pada saatnya mereka akan terpisah dari batang-batang kokoh
yang menopangnya. Kupetik satu per satu bunga yang sedang mekar mewangi
menebarkan semerbak aroma. Kusimpan dalam keranjang mungil peninggalan ibu.
Jarak menuju pemakana
sekitar 1 km. Aku nyalakan motor matikku, membawa keranjang bunga, dan guci
berisi air. Aku tapaki titian tangga menuju pemakaman. Di kanan dan kiri terpajang
ratusan batu nisan. Beberapa langkah lagi aku menemui ibu, setelah dua tahun
lalu pergi menghadap panggilan-Nya. Dan bapak, dua belas tahun sebelum ibu. Mereka
berdua menyapaku mendekap, mengecup keningku,
membelai dan bersenandung manja. Aku bahagia membanyangkan setiap kata, setiap
rasa yang terukir di pelupuk mata.
Tiba-tiba air menetes di
ujung mata, meluapkan rasa yang tak terkira. Batu nisan bertuliskan nama ibu
dan bapak tampak di depan mata. Kulafazkan doa, semoga Allah Swt. memberi tempat
yang istimewa, surga untuk ibu dan bapak. Aamiin ya robbal ‘alamin.
***
Ziarah kubur bukan
sekadar tradisi, tapi harus jadi pengingat diri agar kita menjadi insan yang selalu
ingat takdir Illahi.
Aku esok ke makam mertua perempuan
ReplyDeleteiya bu, terima kasih sudah berkunjung
Deletesemoga orang-orang yang telah lebih dulu dipanggil Allah, senantiasa mendapat limpahan rahmat dari-Nya