Saturday, April 10, 2021

 

Ziarah Menjelang Ramadan

 

H-4 menjelang ramadan, suasana TPU sudah ramai pengungjung. Mereka mengunjungi keluarga yang telah lebih dulu dipanggil oleh empunya raga, Yang Maha Kuasa, Allah Swt. Ziarah kubur dilakukan untuk  mendoakan orangtua, leluhur, dan kerabat yang telah meninggal dunia.

Saya mengutip sebuah hadis. Ibn Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:

 “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang  istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menzirahi kuburnya.”

Berdasarkan hadis tersebut, ziarah kubur dianjurkan karena pahalanya begitu besar. Selain itu, ziarah kubur juga dapat mengingatkan kita kepada kematian. Dengan demikian, iman kita akan semakin teguh.

 

Saya mencoba menulis sebuah kisah dalam bentuk petigraf,  tentang ziarah kubur yang telah saya lakukan.

 


 Kukenang dalam Untaian Doa

Mentari perlahan merangkak menapaki titian mega, angin berhembus menyelisik raga. Bunga-bunga bermekaran. Aku sapa, sebelum berujar mereka mengangguk, seolah tahu apa yang akan kupinta.  Mereka pasrah namun tampak bahagia. Nampaknya mereka paham, jika pada saatnya mereka akan terpisah dari batang-batang kokoh yang menopangnya. Kupetik satu per satu bunga yang sedang mekar mewangi menebarkan semerbak aroma. Kusimpan dalam keranjang mungil peninggalan ibu.

 

Jarak menuju pemakana sekitar 1 km. Aku nyalakan motor matikku, membawa keranjang bunga, dan guci berisi air. Aku tapaki titian tangga menuju pemakaman. Di kanan dan kiri terpajang ratusan batu nisan. Beberapa langkah lagi aku menemui ibu, setelah dua tahun lalu pergi menghadap panggilan-Nya. Dan bapak, dua belas tahun sebelum ibu. Mereka berdua  menyapaku mendekap, mengecup keningku, membelai dan bersenandung manja. Aku bahagia membanyangkan setiap kata, setiap rasa yang terukir di pelupuk mata.

 

Tiba-tiba air menetes di ujung mata, meluapkan rasa yang tak terkira. Batu nisan bertuliskan nama ibu dan bapak tampak di depan mata. Kulafazkan doa, semoga Allah Swt. memberi tempat yang istimewa, surga untuk ibu dan bapak. Aamiin ya robbal ‘alamin.

***

 

Ziarah kubur bukan sekadar tradisi, tapi harus jadi pengingat diri agar kita menjadi insan yang selalu ingat takdir Illahi.

 

 

 Salam

K.10042021

2 comments:

  1. Aku esok ke makam mertua perempuan

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bu, terima kasih sudah berkunjung
      semoga orang-orang yang telah lebih dulu dipanggil Allah, senantiasa mendapat limpahan rahmat dari-Nya

      Delete

  Koneksi Antarmateri Modul 1.4 Budaya Positif Budaya positif merupakan sebuah kebiasaan yang dilaksanakan dengan nila-nilai keyakinan. Ke...