Mari Pahami Ilmu Dasar Kepenulisan!
Malam ini, saya mengikuti
pelatihan menulis gelombang 18 episode ke-3, diiringi rintik hujan yang malu-malu membasahi
rumput-rumput yang dilanda dahaga sepanjang hari. Tepat pukul tujuh malam,
pelatihan dibuka oleh Bu Aam Nurhasanah. Beliau mewakili Om Jay yang sedang
fokus dengan disertasinya. Bu Aam menyampaikan bahwa pelatihan malam ini
dimoderatori oleh Pak Sucipto Ardi dengan narasumber Bu Rita Wati, S.Kom.
Pak Sucipto membuka kegiatan
dengan mengucapkan lafaz Basmalah.
Pelatihan malam ini dibagi
4 sesi, yakni:
1.
Pembukaan
2.
Pemaparan materi
3.
Tanya jawab
4.
Penutup
Pak Sucipto, yang akrab
disapa Pak Cip. Memperkenalkan narasumber dengan menyampaikan profilnya telebih
dahulu.
Bu Rita Wati lahir di Kota Gurindam 12 Tanjung
Pinang pada 1402 H. Beliau mengajar di SMPN 2 Mendoyo Kab. Jembrana, Bali. Selain
mengajar beliau juga mendapat tugas tambahan sebagai operator dapodik. Moto hidupnya
adalah setelah kesulitan pasti ada
kemudahan dan belajar sepanjang hayat. Bu Rita menekuni dunia literasi dan
blog dengan bergabung di komunitas belajar menulis bersama Om Jay, AISEI
writing club bersama Dr.Capri Anjaya, Komunitas Sejuta Guru Ngeblog dan Komunitas Cakrawala Blogger Nasional.
Kecintaannya pada dunia literasi dibuktikan dengan
terbitnya 4 buku solo dan 10 buku antologi. Surel beliau adalah catatangurumilenial@gmail.com
Bu Rita mulai aktif menulis sejak pandemi setahun
lalu dan beliau juga alumni kelas belajar menulis gelombang 10. Beliau memaparkan
bahwa 4 buku solonya terdiri atas buku tutorial, cepen, kumpulan kisah
inspiratif, dan satu resume hasil belajar menulis. Selain itu, beliau juga menjadi
kurator 3 buku antologi membuatnya semakin banyak belajar tentang keunikan dari
masing-masing penulis.
Beliau mengawali materi dengan mengajukan sebuah
pertanyaan tentang “Menulis itu susah atau tidak?”
Kemudian Bu Rita menyampaikan tentang kemungkinan
kesulitan menulis itu. Bu Rita menyampaikan bahwa kita itu harus menulis,
menulis, menulis apapun yang tejadi.
Selanjutnya,Bu Rita menyampaikan materi tentang
dasar kepenulisan dengan rumus 5W + 1 H
a.
Unsur-unsur
dalam penulisan yaitu 5W1H, yang meliputi; What (apa), where (dimana), when
(kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Dalam bahasa
indonesia keenam unsur ini dikenal dengan sebutan ADIKSIMBA (apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, bagaimana)
b.
Bagaimana tentang
kesalahan penulisan yang sering dilakukan oleh penulis pemula.
1.
Penulis pemula
sering meulis dengan paragraf panjang-panjang.
2.
Tanda baca
yang sering keliru.
3.
Penggunaan kata
masih banyak yang salah, tidak meggunakan kata baku.
4.
Sering ditemukan
kalimat yang tidak efektif.
c.
Tips agar
tulisan enak dibaca ada di alamat http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak-Dibaca
d.
Hal-hal yang
harus diperhatikan bagi penulis pemula.
1.
Penggunaan huruf
kapital.
a. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :
• Dia
sedang mengikuti pelatihan menulis.
• Hari
ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.
b. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh :
• Sukarno
• Dayang
Sumbi
• Raden
Ajeng Kartini
c. Huruf
kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh :
•
“Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.
d. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
• Islam,
Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.
• Allah
selalu bersama hamba-Nya.
e. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi
awal.
Contoh :
• Saya
telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.
• Tulisan
itu di muat dalam koran Radar Bali.
g. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Contoh :
• S.H. = Sarjana Hukum
• S.Kom.
= Sarjana Komputer
• Dt. = Datuk
• Tb. = Tubagus
2.
Penggunaan
kata depan di
• Kata
di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
• Kata
di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini
dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif
(dengan imbuhan me-).
a.
Contoh :
ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi
menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat)
b.
Penulisan di
dipisah jika:
• Kata
di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata
belakang.
• Kata
di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata
di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk
lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh: di sini (tidak bisa diubah
jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di dirimu
(tidak bisa diubah jadi mendirimu).
kata di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai)
selain itu terpisah.
3.
Tanda seru
dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang
kuat.
Contoh:
• Alangkah
indahnya pemandangan di Nusa Dua!
• Ayo
belajar!
Setelah pemaparan
materi, sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab, peserta dipandu oleh Pak Cip
mengajukan beragam pertanyaan tentang dasar kepenulisan. Bu Rita pun
menguraikan jawaban dengan sangat jelas.
Saya mengutip satu jawaban dari Bu Rita “sebagai penulis pemula jika
masih banyak belum mengetahui tentang kaidah penulisan jangan takut. Teruslah
menulis, tuangkan semua ide yang ada dalam tulisan jangan pernah takut salah
selesaikan tulisan ketika ide datang.”
Ayo menulis!
Salam Literasi!
Wow ... lengkap!! Kereenn ๐๐
ReplyDeleteterima kasih ....
DeleteDetail tulisanx kereeen
ReplyDeleteMakasih Bu Sri...
DeleteMantap tulisan nya bu, semakin keren saja๐๐ป
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih bu...Ibu May lebih keren lagi..
Deletemantap bu..๐
ReplyDeleteMakasih Bu Weni...
DeleteKeren Bu, tinggal dirapihkan saja, semangat!! ๐ช๐
ReplyDeleteMakasih Bu Tuti
DeleteBermula dari resume ke tiga, nanti akhirnya penjadi penulis yang beken, aamiin๐น
ReplyDeleteAamiin... Makasih Bu...
DeleteRinci tulisannya. Keren bu..
ReplyDeleteTulisan yang bagus Bu . Tetap semangat
ReplyDelete