Friday, April 9, 2021

 

Mari Pahami Ilmu Dasar Kepenulisan!

Malam ini, saya mengikuti pelatihan menulis gelombang 18 episode ke-3,  diiringi rintik hujan yang malu-malu membasahi rumput-rumput yang dilanda dahaga sepanjang hari. Tepat pukul tujuh malam, pelatihan dibuka oleh Bu Aam Nurhasanah. Beliau mewakili Om Jay yang sedang fokus dengan disertasinya. Bu Aam menyampaikan bahwa pelatihan malam ini dimoderatori oleh Pak Sucipto Ardi dengan narasumber Bu Rita Wati, S.Kom.



Pak Sucipto membuka kegiatan dengan mengucapkan lafaz Basmalah.

Pelatihan malam ini dibagi 4 sesi, yakni:

1.       Pembukaan

2.       Pemaparan materi

3.       Tanya jawab

4.       Penutup

Pak Sucipto, yang akrab disapa Pak Cip. Memperkenalkan narasumber dengan menyampaikan profilnya telebih dahulu.

Bu Rita Wati lahir di Kota Gurindam 12 Tanjung Pinang pada 1402 H. Beliau mengajar di SMPN 2 Mendoyo Kab. Jembrana, Bali. Selain mengajar beliau juga mendapat tugas tambahan sebagai operator dapodik. Moto hidupnya adalah setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan belajar sepanjang hayat. Bu Rita menekuni dunia literasi dan blog dengan bergabung di komunitas belajar menulis bersama Om Jay, AISEI writing club bersama Dr.Capri Anjaya, Komunitas Sejuta Guru Ngeblog dan  Komunitas Cakrawala Blogger Nasional.

Kecintaannya pada dunia literasi dibuktikan dengan terbitnya 4 buku solo dan 10 buku antologi. Surel beliau adalah catatangurumilenial@gmail.com

 

Bu Rita mulai aktif menulis sejak pandemi setahun lalu dan beliau juga alumni kelas belajar menulis gelombang 10. Beliau memaparkan bahwa 4 buku solonya terdiri atas buku tutorial, cepen, kumpulan kisah inspiratif, dan satu resume hasil belajar menulis. Selain itu, beliau juga menjadi kurator 3 buku antologi membuatnya semakin banyak belajar tentang keunikan dari masing-masing penulis.

Beliau mengawali materi dengan mengajukan sebuah pertanyaan tentang “Menulis itu susah atau tidak?”

Kemudian Bu Rita menyampaikan tentang kemungkinan kesulitan menulis itu. Bu Rita menyampaikan bahwa kita itu harus menulis, menulis, menulis apapun yang tejadi.

Selanjutnya,Bu Rita menyampaikan materi tentang dasar kepenulisan dengan rumus 5W + 1 H

a.       Unsur-unsur dalam penulisan yaitu 5W1H, yang meliputi; What (apa), where (dimana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Dalam bahasa indonesia keenam unsur ini dikenal dengan sebutan ADIKSIMBA (apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana)

b.       Bagaimana tentang kesalahan penulisan yang sering dilakukan oleh penulis pemula.

1.       Penulis pemula sering meulis dengan paragraf panjang-panjang.

2.       Tanda baca yang sering keliru.

3.       Penggunaan kata masih banyak yang salah, tidak meggunakan kata baku.

4.       Sering ditemukan kalimat yang tidak efektif.

c.       Tips agar tulisan enak dibaca ada di alamat http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak-Dibaca

d.       Hal-hal yang harus diperhatikan bagi penulis pemula.

1.       Penggunaan huruf kapital.

a.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh :

     Dia sedang mengikuti pelatihan menulis.

     Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.

b.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh :  

     Sukarno

     Dayang Sumbi

     Raden Ajeng Kartini

c.     Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh :

     “Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.

d.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh:

     Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.

     Allah selalu bersama hamba-Nya.

e.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh :

     Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.

     Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

g.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh :

     S.H.        = Sarjana Hukum

     S.Kom. = Sarjana Komputer

     Dt.        = Datuk

     Tb.        = Tubagus

 

2.       Penggunaan kata depan di

     Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.

     Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

a.       Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat)

b.       Penulisan di dipisah jika:

            Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.

            Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).

kata di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

 

3.       Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh:

            Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!

            Ayo belajar!

 

Setelah pemaparan materi, sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab, peserta dipandu oleh Pak Cip mengajukan beragam pertanyaan tentang dasar kepenulisan. Bu Rita pun menguraikan jawaban dengan sangat jelas.  Saya mengutip satu jawaban dari Bu Rita “sebagai penulis pemula jika masih banyak belum mengetahui tentang kaidah penulisan jangan takut. Teruslah menulis, tuangkan semua ide yang ada dalam tulisan jangan pernah takut salah selesaikan tulisan ketika ide datang.”

 

 

Ayo menulis!

 

Salam Literasi!

 

 Nama: Wiwin Winarni, S.S.

Resume: ke-3

Tema: Dasar Kepenulisan

 Narasumber: Ibu Rita Wati

Subang, 9 April 2021

14 comments:

  Koneksi Antarmateri Modul 1.4 Budaya Positif Budaya positif merupakan sebuah kebiasaan yang dilaksanakan dengan nila-nilai keyakinan. Ke...