Penerbit Indie
Rabu ini, merupakan pertemuan
kelima dalam pelatihan belajar menulis gelombang 18 bersama Om Jay. Kegiatan dibuka
oleh Bu Kanjeng, Sri Sugiastusi. Salam dan sapa beliau sampaikan, kemudian Mr. Bams
memandu acara hari ini dengan tema “Penerbit Indie”.
Narasumber hari ini
bernama Mukminin, S.Pd., M.Pd. yang lebih akrab disapa Cak Inin. Beliau mengajar
di SMP I Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur. Tepatnya arah selatan kota wingko babat,
10 km arah kota Jombang. Beliau juga merupakan konsultan umroh dan haji plus PT
Arminareka Perdana Cabang Lamongan. Cak Inin merupakan penulis buku di usia 55
tahun, beliau juga penerbit buku Kamila Press Lamongan. Banyak buku yang sudah ditebitkan, baik buku
solo maupun antologi. Beliau juga menjadi narasumber beberapa pelatihan.
Cak Inin menyampaikan
materi Pengenalan Penerbit Indie ( Penerbit Independen). Ia menyampaikan bahwa seorang penulis akan
merasa bahagia dan lega ketika ia berhasil menulis dan kemudian
menerbitkan buku. Mereka akan sangat gembira ketika melihat namanya terpajang di cover buku, yang mana buku-buku
tersebut terpajang indah di rak buku dan bisa dinikmati oleh banyak pembaca.
Sebelum memasuki materi
inti, beliau mengawalinya dengan memaparkan 5 tahapan untuk menulis dan memerbitkan
buku:
1. Pra Writing
Tahap pertama yang bisa dilakukan adalah tahap pra
writing yaitu penulis akan mulai mencoba mencari ide yang sesuai dengan
tema yang ditulis. Tema sesuai pasion yang disukai. Boleh fiksi maupun
non-fiksi. Ide bisa dari pemgalaman, dari hasil membaca buku, majalah, koran
ada kejadian yang sedang berlangsung.
2. Drafting/out line
Tahap kedua adalah drafting atau out line, pada tahap ini
seorang penulis mulai membuat out line
atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi naskah buku.
3. Writing
Saat proses ini, penulis
mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah
yang lengkap dengan diperlukan kreativitas penulis dalam membuat karya-karyanya. Kreativitas itu
berupa kemampuan merangkai kata, kemampuan menggunakan majas, kemampuan
berekspresi, agar tercipta tulisan yang menarik dibaca.
4. Revisi dan Editing
✓Revisi
Setelah menuliskan banyak
hal yang ingin ditulis pada naskah, pada tahap selanjutnya adalah mulai
mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan atau tidak. Melalui
tahap revisi inilah penulis akan memoles karyanya, ia akan menjadikan tulisan
tersebut semakin menarik lagi.
✓ Editing.
Pada tahap ini penulis
akan menjalankan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi
yang masih bisa menambah mengurangi isi tulisan, pada tahap ini penulis hanya
memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai
kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti tulisan akan kembali diedit oleh
editor di penerbit, seorang penulis tetap harus berusaha menyunting tulisannya
sendiri atau dengan istilah lain Swasunting.
5. Publikasi
Jika sudah yakin dengan tulisan naskah buku, maka saat
memasuki tahap akhir yakni publikasi. Pada tahapan ini kita bisa meneruskan
naskah ke penerbit.
Selanjutnya, Cak Inin
melanjutkan dengan sebuah pertanyaan:
Apakah Anda sudah menemukan penerbit yang bisa
menerima naskah Anda apa belum?
Jawabannya, ternyata kita
bisa menerbitkan buku secara independen. Ada banyak penerbit independen
(penerbit Indie) yang siap membantu
untuk menerbitkan naskah kita.
Cak Inin, melanjutkan
pemaparannya bahwa penerbit buku ada 2 yaitu penerbit mayor dan penerbit indie.
Berikut perbedaannya:
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.
Penerbit mayor mencetak bukunya
secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000
eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
Penerbit indie, hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak
berkala yang dikenal dengan POD ( Print
on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online facebook, twitter,
instagram, youtube, wa grup dan lain-lain.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
Penerbit mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum
menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama,
penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka
ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan
berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima.
Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera
pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
Penerbit indie :
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak
diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak
plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut
pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk
membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
Penerbit mayor :
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di
perusahaan besar mereka.
Penerbit indie pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali
anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual.
Sebagai penulis, harus jeli dalam memilih penerbit. Jangan tergoda dengan paket
penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran
buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah cover kurang
bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami
jaga mutu cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
Penerbit mayor :
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam
tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa
cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah
sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui.
Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika
dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan
dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
Penerbit indie :
Proses cetak lebih cepat. Dalam
hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, penerbit indie tidak
fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu.
5. Royalti
Penerbit mayor : Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal
10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai
angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
Penerbit indie : umumnya 15-20% dari
harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup,
Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
Penerbit mayor : Biaya
penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku
begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang
sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang
banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku
terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
Penerbit indie : Berbayar
sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan
yang lain berbeda. Karena pelayanan dan
mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Diakhir pemaparannya, Cak
Inin menyampaikan tentang buku-buku yang sudah diterbitkan di Kamila Press
Lamongan. Ia juga menyampakan syarat untuk menerbitkan buku di penebitan
tersebut. Ia menyampaikan pelayanan dalam mencetak buku di penerbitannya.
Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS
LAMONGAN:
1.
Kirimkan
naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai
urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis (
ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).
2.
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran
fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan
huruf
3.
Arial,
calibri atau Cambria dan masukkan dalam
1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com
Setelah selesai pemaparan
materi, beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan jelas oleh Cak
Inin. Saya mengutip kalimat yang ditulis Cak Inin di akhir pelatihan “Tiada telambat untuk menulis dan menerbitkan
buku. Kalau ingin umurmu panjang maka menulislah. Menulis dan terbitkanlah buku
untuk niat berbagi ilmu. Manjadda Wa Jada.”
Pelatihan yang sangat
menarik ini menambah wawasan kita tentang proses penerbitan. Wawasan kita lebih terbuka tentang cara menerbitkan sebuah
buku.
Resume: ke-5
Nama: Wiwin Winarni, S.S.
Tema: Penerbit Indie
Narasumber: Mukminin, S.Pd., M.Pd.
Subang, 14 April 2021
Keren ayo terbitkan buku Anda, KAMILA PRESS LAMONGAN siap melayani anda
ReplyDeleteMakasih Cak Inin, insya Allah...
DeleteSip pokok nya👍👍
ReplyDelete😍
DeleteMakasih Bu May
kereen...bu semangat terus..salam literasi 👍😊
ReplyDeleteMakasih bu
DeleteSalam salam salam 💪
Kereennn .... 👍👍 semangaaattt ... 🔥🔥
ReplyDeleteMakasih bu 💪
ReplyDelete