Menulis Resume Menjadi Buku
Seperti biasa, Bu Aam
selalu riang saat menyapa setiap peserta. Bu Aam sangat produktif dalam menulis,
hasil karyanya sudah tertuang dalam 15 buku.
Sesuai dengan tema hari
ini, Bu Aam menyampaikan cara temudah
memiliki buku dengan membuat resume telebih dahulu.
Bu Aam menguraikan bahwa
ada teknik untuk menulis resume menjadi sebuah buku. Beikut ini 7 teknik untuk menulis resume menjadi buku:
1.
Mengumpulkan
resume dalam file word.
Saat kita menulis resume, simpanlah
file tersebut dalam satu folder. Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-20.
2.
Menentukan
tema.
Saat file kita sudah terkumpul
sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis.
Misalnya kita lihat materi dari
narasumber.
Ada narasumber yang membahas teknik
penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang
membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab
penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah
3 bab yang tersusun dalam satu buku.
3.
Buat TOC
(Table of Content/daftar isi)
4.
Kembangkan TOC.
5.
Review,
revisi, dan edit naskah.
Saat menulis naskah, tulislah dahulu
sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu
bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika
selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari
singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan,
harus ditulis huruf kapital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan
EYD.
6.
Jika naskah
sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang
telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.
7.
Setelah selesai
keenam tahap tesebut, langkah terakhir adalah mengirim naskah ke penerbit.
Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor
penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja,
tidak semua penerbit menyediakan jasa
editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di
edit oleh editor atau tidak.
Setelah materi selesai
disampaikan, beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait menulis resume untuk
dibuat menjadi sebuah buku. Di akhir
kegiatan, Bu Aam menyampaikan simpulan.
Kita harus terus mengasah
keterampilan menulis kita, jauhkan dari rasa malas. Menulis itu tidak sulit,
yang sulit adalah memulai tulisan. Menulislah
agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini
agar kau dikenal esok hari. Begitulah ungkapan motivasi yang Bu Aam sampaikan.
Selamat menulis, semangat
menulis, jadilah generasi yang dapat menginspirasi.
Salam Literasi untuk
setiap generasi.
Resume : ke-6
Nama: Wiwin Winarni, S.S.
Tema: Menulis Resume Jadi
Buku
Narasumber: Aam
Nurhasanah, S.Pd.
Gelombang: 18
Subang, 16 April 2021
Mantap bu....👍
ReplyDeleteMakasih Bu weni 😇😍
ReplyDelete