Friday, April 16, 2021

 

Menulis Resume Menjadi Buku


Siang ini, pelatihan menulis gelombang 18 bersama Om Jay kembali menebar ilmu. Tepat pukul 13.00 WIB, Om Jay membuka acara dengan menyapa semua peserta. Kemudian Bu Kanjeng bertugas sebagai moderator dan Bu Aam Nurhasanah sebagai narasumber.

Seperti biasa, Bu Aam selalu riang saat menyapa setiap peserta. Bu Aam sangat produktif dalam menulis, hasil karyanya sudah tertuang dalam 15 buku.

Sesuai dengan tema hari ini, Bu Aam menyampaikan  cara temudah memiliki buku dengan membuat resume telebih dahulu.

Bu Aam menguraikan bahwa ada teknik untuk menulis resume menjadi sebuah buku. Beikut ini  7 teknik untuk menulis resume menjadi buku:

1.       Mengumpulkan resume dalam file word.

Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder. Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-20.

2.       Menentukan tema.

Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis.

Misalnya kita lihat materi dari narasumber.

Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku.

3.       Buat TOC (Table of Content/daftar isi)

4.       Kembangkan TOC.

5.       Review, revisi, dan edit naskah.

Saat menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kapital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD.

6.       Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.

7.       Setelah selesai keenam tahap tesebut, langkah terakhir adalah mengirim naskah ke penerbit. Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit  menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

Setelah materi selesai disampaikan, beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait menulis resume untuk dibuat menjadi sebuah buku.  Di akhir kegiatan, Bu Aam menyampaikan simpulan.

Kita harus terus mengasah keterampilan menulis kita, jauhkan dari rasa malas. Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari. Begitulah ungkapan motivasi yang Bu Aam sampaikan.

Selamat menulis, semangat menulis, jadilah generasi yang dapat menginspirasi.

Salam Literasi untuk setiap generasi.

 

Resume : ke-6

Nama: Wiwin Winarni, S.S.

Tema: Menulis Resume Jadi Buku

Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd.

Gelombang: 18

 

Subang, 16 April 2021

2 comments:

  Koneksi Antarmateri Modul 1.4 Budaya Positif Budaya positif merupakan sebuah kebiasaan yang dilaksanakan dengan nila-nilai keyakinan. Ke...