Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie bersama Pak Brian
Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd., atau lebih
dikenal dengan Pak Brian. Ia seorang guru yang aktif di berbagai bidang, terutama
bidang kepenulisan. Bukunya sudah banyak terbit mulai dari antologi hingga buku
tunggal. Tulisan lainnya juga banyak ditebitkan di media masa baik media cetak
maupun elektronik. Ia memiliki beberapa alamat blog. Selain itu, ia pun
berkontribusi sebagai kurator penerbitan buku antologi. Lebih lengkap, profil
Pak Brian dapat dilihat di link berikut: https://www.praszetyawan.com/p/profil.html
Setelah Pak Cipto membuka
kegiatan, Pak Brian memulai pelatihan dengan mengucapkan salam dan rasa syukur
dapat berinteaksi dalam kegiatan pelatihan belajar menulis ini. Pak Brian
adalah alumni pelatihan belajar menulis gelombang 4.
Ia menyampaikan bahwa
dahulu pelatihan belajar menulis ini belum menghadirkan narasumber yang
membahas tentang teknis menerbitkan buku di penerbit indie. Maka ini kesempatan
yang baik untuk kita manfaatkan.
Sekarang ini menerbitkan
buku lebih mudah karena ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa
seleksi. Dulu ketika penerbit indie
belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu
hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dan
lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit
mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor.
Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie
yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, naskah pasti diterbitkan dan proses penerbitan
mudah dan cepat. Bagi penulis pemula
tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian
memiliki buku karya sendiri. Walaupun memang harus ada biaya yang kita
keluarkan. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga
biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas
penerbitan yang memuaskan.
Ia menyampaikan bahwa keinginannya menulis buku sudah sejak tahun 2014. Namun saat itu, ia belum memiliki referensi untuk dapat menerbitkan buku. Saat itu, hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu saya masih kuliah. Tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya sebesar itu. Semangatnya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop, hingga akhirnya pada tahun 2019 ia menemukan penerbit indie. Akhirnya ia bersemakangat menyelesaikan naskah tentang buku tutorial blog. Berikut alamat tetang buku pertama Pak Brian https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html. Setelah buku solonya terbit, ia menjadi ketagihan untuk menulis buku lagi, hingga beberapa buku solo terbit berikutnya.
Selanjutnya, Pak Brian menyampakan
bahwa ada penerbit indie yang bernama Penerbit Gemala. Ia menyampaikan ada
kemudahan untuk menerbitkan buku di penerbit Gemala. Ia pun menambahkan penjelasan
tentang penerbit Gemala. http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html
Namun ada ketentuan
khusus yang harus diperhatikan jika ingin menerbitkan buku di Penerbit Gemala:
·
PDF master
bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus
di penerbit gemala.
·
Jika ingin
Cetak ulang, Minimal 10 buku.
·
Jangan
memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantre untuk
diproses. Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer.
·
maksimal 130
hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman
Sertakan dalam naskah:
ü cover ( judul buku dan nama penulis saja)
ü kata pengantar
ü daftar isi (tanpa nomor halaman)
ü profil penulis
ü sinopsis
Dalam proses editing, sebelum
ke penerbit sebaiknya melakukan self
editing secara maksimal, karena penerbit tidak mengecek secara detail.
Berikut ini tips dalam mengedit naskah:
·
Penulisan
kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm).
·
Jangan sampai
ada tulisan yang salah ketik (Typo).
·
Satu Paragraf
jangan berisi terlalu banyak kalimat.
· Mulailah
membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan
membingungkan.
· Setiap bab
baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.
Setelah selesai menyampaikan
materi, beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan sangat jelas
oleh Pak Brian dan di akhir kegiatan Pak Brian memberikan motivasi agar para
peserta pelatihan dapat bertahan hingga selesai 20 resume dan menerbitkan buku.
Ia menyampaikan agar para peserta menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.
Salam Literasi!
Generasi Insiprasi!
Resume : ke-7
Nama: Wiwin Winarni, S.S.
Tema: Menerbitkan Buku
Semakin Mudah di Penerbit
Narasumber: Raimundus
Brian Prasetyawan, S.Pd.
Gelombang: 18
Subang, 19 April 2021
Kereenn ... 👍👍 semangaatt ...🔥🔥
ReplyDeleteMakasih Bu... 😇
DeleteMantap ibu...👍
ReplyDeleteMakasih Bu weni 😇😇
ReplyDelete